Pengukuran efisiensi sangat diperlukan dalam kerangka
maksimisasi output dan minimisasi input. Apalagi bank syariah di Indonesia yang
harus berhadapan dengan bank konvensional yang sudah lebih dahulu "makan
asam garam" industri ini.
Riset pengukuran efisiensi perbankan, didominasi oleh
pendekatan nonparametrik DEA, dibanding parametrik. Namun riset efisiensi DEA
masih tidak begitu banyak variasi dari sisi analisis. Padahal, banyak sekali
'angle' analisis yang dapat dilakukan melalui metode yang pertama dikembangan
Charnes Cooper dan Rhodes ini.
Sebut saja beberapa analisis minorstream DEA antara lain:
Super efisiensi, Slack based Measure (SBM) Model, analisis sensitivitas DEA,
window analysis, dan banyak lagi. Salah satu yang jarang digunakan adalah
penggunaan DEA untuk prediksi efisiensi. SMART sebagai lembaga yang fokus riset
ekonomi keuangan syariah, mencoba mengaplikasikannya.
Data yang digunakan adalah seluruh Bank Umum Syariah periode
2011-2014 berjumlah 11 bank. Data variabel input dan output didapat dari
laporan neraca dan laba rugi masing-masing bank. Sebagai variabel input adalah
Dana Pihak Ketiga (X1) dan Biaya Personalia (X2) dan Biaya Administrasi (X3).
Sementara itu untuk variabel output yaitu Total Pembiayaan (Y1) dan Pendapatan
Operasional (X2).
Tahap pertama, dilakukan lebih dahulu forecast terhadap
variabel-variabel di atas dengan 2 skema: lower dan upper. Lower untuk proyeksi
pesimis dan upper untuk optimis. Setelah didapat, hasil forecast kemudian
kembali diolah dengan DEA. Sehingga menunjukkan 2 hasil prediksi nilai
efisiensi di masa mendatang untuk setiap BUS yang diteliti.
Penelitian-penelitian terkait industri perbankan dan
keuangan syariah harus banyak dilakukan. Jika 10 tahun silam hal ini (baca:
RnD) tidak begitu perlu dilakukan, karena usia bank syariah yang masih
'infant', maka saat ini urgensi riset dalam dunia ekonomi Islam menjadi lebih
penting. Usia hampir 25 tahun terhitung sejak berdirinya bank syariah pertama
tahun 1992 menjadi fakta. Kini, bank syariah sudah mulai memasuki masa
"remaja" dan semestinya lebih dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar